Presiden Bashar Al-Assad Tertawa Ketika Ditanya Soal Anak-anak Yang Tewas di Suriah

Kaskusnews - Saat ditanya mengenai banyaknya warga dan anak-anak yang tewas akibat perang sudara di Suriah, Presiden Bashar Al-assad tertawa dan memberitahukan bahwa ia bisa tidur dengan nyenyak.

Presiden Bashar Al-assad ditanya saat wawancara apakah dia bisa tidur dengan lelap dimalam hari saat jumlah anak-anak yang tewas di Aleppo dan bagian lain dari Suriah bertambah banyak setiap harinya.

"Saya mengerti maksud dari pertanyaan tersebut. saya melakukan aktivitas seperti biasanya, saya tidur dan bekerja, makan dan juga berolahraga seperti biasanya," Ungkap Assad dengan memberikan tawa.

Presiden Bashar Al-Assad menaikan bahunya saat ditanya tentang bagaimana perasaannya ketika banyak sekali terjadi pembunuhan terhadap anak-anak tak berdosa, perempuan dan warga sipil.

"Saat ini yang kita bahas mengenai perang dan bukan tentang amal, semua ini ulah teroris," ungkap Assad.

"Korban yang meninggal dunia maupun yang terluka akan selalu ada dalam perang. Bagaimana dengan kamu, apa yang kamu lakukan? yang kamu kerjakan yang terbaik?," Ungkap Assad.

"Kami belum bisa menyerang kota Aleppo tempat para teroris berada sekarang ini, dikarenakan masih banyaknya warga sipil yang dijadikan perisai manusia bagi para teroris," tambah Assad.

Presiden Bashar Al-assad mengatakan, "Kami bukan cuma hanya diam saja dan mengatakan kepada para teroris untuk jangan menghancurkan kota. Yang lebih berharga dari kota ini adalah rakyat, sebab itu kami harus mengerjakan hal yang terbaik untuk rakyat."

Saat wawancara sedang berlangsung Assad juga membicarakan lagi soal pemberian Nobel Perdamaian yang diberikan untuk pasukan Helm Putih Suriah (Syrian White Helmets), kelompok Pertahanan Sipil Suriah itu adalah palsu.

Assad juga menjelaskan, Sesudah serangan udara yang terjadi di Allepo, foto seorang anak berusia lima tahun yang sedang terluka itu juga palsu.

Presiden suriah itu mengungkapkan hal yang menjadi kenangan terburuk dan keadaan paling menyedihkan warga sipil Aleppo yang merujuk foto Omran Daqneesh, bocah berusia lima tahun itu juga palsu.

"Demonisasion sudah sampai pada puncaknya" ungkap Assad. Ia menyatakan Suriah cuma mempunyai dua pilihan antara dia dan ekstremis Islam.